Minggu, 04 Agustus 2013

PUISI RAMADHAN

*Merindukan mu

Ku rompak sajaksajak mu , karena aku RINDU.
Ku pecahkan batu gunung kesombongan, karena aku RINDU,...
Ku tikam tepat di dada dan jantung mu, karena aku RINDU,..
Karena rindu aku mengadu pada MU
Sesak penuhi rongga dengan doa.
Aku Rindu pada MU,..robb KU..
Aku Rindu...

Basah mata ku oleh air mata penyesalan
Ketika jalan sesat ku terlalu jauh hitam
Ku rindu damaikan hati
Lidah ku kelu kata
Hanya satu yang ku bisa
Mengucapkan kata pengingatnya
Aku rindu....
Rindu akan kedamaian..
Rindu keindahan....
Rindu rumah...
Rindu pertemuan...
Rindu dari segala ....kepunyaan MU.

Bunuhlah kebencian ini...
Rampaslah kebohongan dan dosa ku
Musnahkan rasa salah dan khilaf....
Ambilah semua harta yang hitam..
Biarlah ku miskin dan putih

Ku Rindu....
Bersama zat MU mengadu...
Melebur dalam doa...karena aku rindu.

==========================================

 
*Bertahan.

Bertahan kokoh di satu barisan.
Jauh dari hiruk pikuk keramaian.
Shap yang telah dikalahkan.
Hilang tiga perempat penuhi gedung dingin berlantai.

Mereka yang ruku disajadah kosong.
Bertahan di malam sepuluh terakhir.
Pintu dua tempat telah di buka.
Manusia kembali pada dua pilihan.

Ketika awal rahmat hendak didapat.
Niat mendapat pengampunan dipertengahan.
Sekarang menjelang akhir.
Pengharaman memasuki pintu jahanam.

Yang bertahan sampai akhir kesempatan.
Doa ~doa dipanjatkan mereka yang tersisa.
Yaa, Robb Yang Maha Pengasih.
Haramkan hamba ~hamba Mu ini,
Yang kokoh berdiri di rumah Mu,
Dia masih bertahan jauh dari fana duniawi

====================================================1434 H

*Lagu Untuk mu

Kan kuukir bagaikan cahaya bintang bintang
biar rembulan cemburu melihat mu

mengenang kisah cinta mu pada ku
yang tak akan pernah kehabisan kata
tuk mengatakan kisah indahnya
biarkan mentari memerah panaskan asmara kita yang tak akan pernah padam.

Biarlah malam ini kubersama bintang
gemerlap menghiasi malam sepi ku
walau kau telah jauh
berada di jagat raya biru

biarkan ku tatap bintang bintang
pengganti diri mu yang hilang.

*medio liburan 2013  

========================================

*Arti Sebuah Pengabdian


Ketika jalan masih penuh kerikil tajam.
Tak satu pun roda pedati yang brminat melewatinya.
Bahkan pejalan kaki pun menghindar mencari jalan setapak.
Namun masih ada di sana kader2 pendidik setia.
Yang pantang menyerah....mengemban tugas mulia.
Dialah pahlawan tanpa tanda jasa.

Dahulu tempat ini gersang , sunyi, mencekam.
Dahulu tempat ini bagaikan kampung yang tiada penghuninya.
Berkat keuletan mereka, mampu mengusir sepi.
Kini, di tempat ini, kita bercanda , membaur bersama.
Kini, di tempat ini, kita mengabdi memajukan negeri.

Tuhan.....
Engkaulah yang maha penentu.
Lindungilah kawanku, guruku, dan kepala sekolahku.
Bimbinglah kami dalam mengabdi pada Mu.
Di sini, di sekolah ini kami berpuisi.
Kupersembahkan kehadapan mu...guruku.
Tuhan....
Bimbinglah kami semua.
=oooooo.Bambang sugiyanto.

Jalan penuh kerikil tajam jadi saksiku
Lumpur bersauh menghias kaki tanpa alas
Batas kampung nan sepi, melintas batas semak
Menyibak asa dan harap tiap paginya
Secercah harapan buat anak negeri tercinta.

Dahulu jalan ini, masih penuh kerikil
Seakan enggan mereka tuk hadir
Saksi bisu gedung berlapis bilik bambu
Reot berhiaskan langit nira
Tak berpintu berlantai tanah merah
Di sini batas ku bertaut mengabdi,hingga jelang usia yang genap
Di sini pula kumulai titiknya
Bermimpi tentang hari esok yang indah.

Tuhan....
Engkaulah yang maha mendengar, dan melihat
Segala sepak dan terjangku
Bimbinglah pada jalan Mu,
dengarlah tiap doa anak2 ku tiap pagi
Hanya ilmu yang menjadi penerang langkah mereka
Tunjukilah kami jalan RIdho Mu.

oOo. Soleman sair.oOo

puisi ini kupersembahkan buat para guru yang masih setia di tapal batas keramaian, bahwa sesungguhnya pengabdian itu akan tetap melekat pada mereka yang setia pada hakikatnya. Semoga engkau ditempatkan pada tempat yang paling tinggi dan mulia, guruku...aamiiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar