Kamis, 05 September 2013

Puisi Kehidupan

* Menyiksa Cinta.

Buat apa hidup bersama, jika menyiksa bathin.
Buat apa hidup bersama, jika dalam kemunafikan.
Untuk apa menyiksa cinta, hingga diri terluka.
Untuk apa mendera raga, hingga jiwa sengsara.

Wahai....
Jiwa-jiwa yang hidup dan bernyawa.
Yang masih punya cinta dan kasih.
Yang masih punya hati dan perasaan.
Yang masih punya Tuhan yang sama.

Jika diri tak kuasa rasa,
Jangan kau siksa cinta.
Jika rasa adil tak kau miliki,
Jangan kau siksa cinta.

Kita ada dari rasa cinta,
Hidup pun dari rasa cinta,
Hingga kini pun karena cinta,
Jangan kau siksa cinta,
Karena hidup mu akan tersiksa.

Adam dan hawa karena cinta,
Ke bumi pun karena Cinta,
Kita lahir pun karena cinta,
Dan....
Saat kita terkubur dan teriring doa,
Itu semua karena cinta,
Maka,..jangan kau siksa cinta.Titik!

~RMJ.6/9/2013

================================================
*Gambaran kehidupan.
 
Pagi ku tak secerah mentari
Pagi ku tak sesejuk embun pagi
Pagi ku tak sehijau hamparan lembah hijau
Pagi ku tak berwarna.

Kalah sejuk dengan hujan
Kalah warna dengan pelangi
Kalah indah dengan lukisan alam
Kalah semerbak dengan bunga.

Rambutnya tak menghitam lagi
Berubah warna menjadi dua
Matanya tak selntik dulu
Kelopak tertutup kaca bingkai
Bibirnya tak lagi merah merekah
Guratannya terhias keriput senja
Wajah yang dulu manis dan manja
Bergaris lekuk merupa gambar tebing

Kisah kasih menjelang tua
Tersenyum berganti manja buah hati
Lukisan dan gambaran bahagia serta
Terpatri dalam pahatan suka cita
Pena menggurat lembaran kehidupan
Ku ingin bahagia terserta raga dan jiwa.

~RMJ.6/9/2013

 ========================================================
*ROMANTIS

Engkau begitu indah untuk terluka
Terlalu manis untuk menerima kegetiran
Tak pantas tuk dicampakan

Engkau terlalu baik tuk disakiti
Terlalu polos untuk dibohongi
Tak layak menerima dusta

Engkau terlalu suci untuk dihitamkan
Terlalu lugu untuk ditipu
Tak tega tuk menyakitinya

Engkau terlalu sempuna untuk dihinakan
Engkau terlalu bening untuk dikeruhkan

Andai waktu tak merengut mu,
Andai saja ku bisa menjaga keabadian,
Ku bukan malaikat penjaga yang menemani sepanjang waktu.


RMJ.2013/09/17  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar