Sabtu, 27 Oktober 2012

PUISIKU

= Suara Pujangga=

Telah ku baca bait-bait syair mu
dalam rangkaian penuh gelora
semangat baja menggelegar memecah buncah angkasa raya
bertaut pada jiwa muda

Api berkobar menyala-nyala
menembus relung sukma penikmat sajak juang
membakar penuh bara
darah mudanya menjilat panas memerah

Sajak mu terangkai makna
melambaikan tangan yang lunglai
bangkitkan kembali aku berdiri
ketika lemah bergayut lemah
pemicu darah merah mengalir

Aku,..sudah tak muda lagi
tak selantang masa lalu
sajak-sajakmu melumatkan henti
darah tak lagi mengalir
gemetar mengingat ruh mu
yang mengiringi suaraku

Bangkit...
Ku raihkan sisa tenagaku
yang kupanjatkan tuk berdiri
aku masih saja lemah
syairmu menguntai makna
berdaya juang jati laksana

Ku baca lagi
dan....
Aku semakin melemah
di ambang batas usia



========Puncak Rinduku========
 
Masih ingat saat indah bersamamu
Masih saja mengiang dalam kepala menikam ke lubuk hati
Sekarat aku mengingatnya
Bagaikan berhias bunga2 taman dalam harinya
Suka dan duka terasa tak berarti apa
Rasa bahagia melenyapkan duka

Masamu tak lagi datang
Hanya bait senyum terbayang
Ketika puncak rinduku mengingatmu.
Bunga- bunga masih nampak segar mekarnya
Jalan masih panjang berliku jalan tuk ditempuh

Ku masih saja berdiri menatap langkah pergimu
Berharap hilang dalam kebahagian waktu
Kepakan sayap dan bentangkan asamu
Raihkan cita dan pengharapan berkas cahaya bintang

Aku rindu kehilangan
Mendesak panjang berlama-lama bimbang
Aku ingin pulang membawa senyuman
Dan waktunya kau datang dengan bekal pengetahuan
Kau datang dalam kebanggaan Ayah bunda tersayang

Aku hanya merindu pada bintang-bintang
Sebait kata sayang jangan kau hilangkan dan lenyapkan
Pada saatnya kau datang ke rumah kita pertama

 27 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar